Madu dan Bawang Putih adalah Bahan antiseptik Alami

1. Kayu Manis

Kayu manis dipercaya memiliki kemampuan antibakteri yg dapat mengkontrol pertumbuhan bakteri patogen seperti pada minuman sari buah. Hasil penelitian dr. prof. Daniel Y.C. Fung  Amerika menunjukkan bakteri patogen membunuh bakteri patogen seperti Salmonella Typhymurium dan *Staphylococcus aureus dalam sari buah yg dicampur dengan kayu manis dibandingkan sari buah yang tidak ditambahkan kayu manis.

2. Bawang putih

Louis Pasteur 1858 menyatakan bahwa bawang putih bersifat antibakteri. Pada perang dunia ke II, saat penicillin dan obat Sulfa terbatas. Bawang putih banyak digunakan sebagai antiseptik pada luka dan mencegah gangren. Beberpa studi  mengidentifikasikan hal tsb krn bawang putih mengandung senyawa sulfur-allicin yg bersifat antibakteri. Senyawa ini keluar saat digerus atau dikunyah dan menimbulkan rasa dan bau yang khas.


3. Madu

Prof Peter Molan dr University of Waikato, New Zealand mempelajar sifat medisinal dari madu, pH 3.2-4.5 nya cukup rendah untuk menghambat beberapa patogen. Kandungan airnya rendah (15-21%) membantu proses pengeringan luka secara osmotik akan mengikat air  pada luka dan madu bereaksi dengan cairan luka menghasilkan peroksida dalam jumlah yang rendah tidak merusak kulit tetapi membantu proses penyembuhan luka. Madu juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yg membentuk plak pada gigi.


4. Wasabi

Lobak has jepang yg berwarna hijau dan memiliki rasa pedas, Wasabi dikenal sbg bumbu pendamping sushi. Prof. Hedeki Masuda  peneliti dr Ogawa Jepang menemukan bahan kimia alami dr wasabi, isothiocyanat yg dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans – bakteri penyebab kerusakan gigi. Penelitiannya masih terbatas dilakukan di laboratorium dan selanjutnya perlu dilakukan pengujian klinis.

Sumber : Jeffrey C. Pommerville, Alcamo’s fundamemtals of microbiology.9th ed. 2011. Jones and bartlett publisher