Ikatan Kimia (wikipedia)

Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, kelompok-kelompok atom atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil
dibanding unsur-unsur dalam keadaan bebas. Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas mulia (Golongan VIII A).

Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8
elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium disebut ”kaidah duplet”.

Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antarunsur mengadakan hal-hal berikut:

  1. Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron).

Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.

  1. Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga terbentuk ikatan kovalen.

Selain itu, dikenal juga adanya ikatan lain yaitu:
a. Ikatan logam,
b. Ikatan hidrogen,
c. Ikatan Van der Waals.

Sumber: Setyawati, 2009, Kimia Mengkaji Fenomena Alam, Jakarta, Pusat Perbukuan